Jakarta, Garudatimes.com – Ekonomi Digital dari Celios, Nailul Huda, menyebutkan bahwa layanan buy now pay later (BNPL) atau bayar nanti, kini menjadi salah satu alternatif pembiayaan yang relevan di tengah melemahnya daya beli masyarakat. Layanan ini diharapkan dapat merangsang konsumsi, meskipun kondisi perekonomian belum stabil.
“Ketika daya beli masyarakat mengalami penurunan, tetapi kebutuhan tetap ada, layanan BNPL dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” ujar Nailul di Jakarta, Jumat (7/11).
Nailul menjelaskan, BNPL memiliki tiga peran utama yang signifikan. Pertama, layanan ini membantu masyarakat yang underbanked atau tidak memiliki akses ke layanan perbankan tradisional. Kedua, BNPL memberikan fleksibilitas dalam pembayaran, yang dapat membantu masyarakat dalam mengelola keuangan mereka. Ketiga, layanan ini memperluas akses finansial dengan memungkinkan lebih banyak orang terlibat dalam ekosistem keuangan digital.
“Sistem kredit yang cepat dan fleksibel, yang diiringi dengan credit scoring yang hati-hati, membuat BNPL menjadi alat keuangan yang penting dan relevan di tengah ketidakpastian ekonomi,” tambahnya.
Namun, Nailul juga mengingatkan bahwa penggunaan BNPL harus dilakukan dengan hati-hati, karena meskipun bermanfaat, layanan ini juga memiliki risiko jika tidak digunakan dengan bijak. Salah satu risiko yang dapat muncul adalah peningkatan angka non-performing financing (NPF) atau pembiayaan bermasalah.
Menurut Nailul, meskipun terdapat potensi peningkatan NPF seiring dengan meningkatnya penggunaan layanan BNPL, tingkat NPF untuk layanan ini saat ini masih terjaga di bawah 5 persen, yakni sekitar 2,6 persen per September 2024. Ia menekankan pentingnya lembaga penyedia BNPL untuk memprioritaskan manajemen risiko yang baik dan melakukan penilaian kredit secara hati-hati untuk meminimalisir risiko tersebut.
“Sangat penting bagi penyedia layanan paylater untuk terus memprioritaskan edukasi kepada pengguna, agar mereka memahami manfaat dan risiko yang ada. Pengguna harus sadar akan kemampuan finansial mereka agar tidak terjebak dalam kesulitan pembiayaan,” jelas Nailul.
Sementara itu, Indina Andamari, SVP Marketing & Communications Kredivo, salah satu penyedia layanan paylater terbesar di Indonesia, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyediakan akses kredit yang aman, fleksibel, dan terjangkau bagi lebih banyak masyarakat. Kredivo juga gencar menyelenggarakan kampanye edukasi keuangan melalui program-program seperti #AutoMikir, #AndaiAndaPandai, serta literasi keuangan untuk Generasi Djempolan.
“Meski BNPL memberikan banyak kemudahan, kami selalu menekankan pentingnya penggunaan yang bijak. Kami terus melakukan evaluasi dan menggunakan teknologi berbasis artificial intelligence (AI) untuk memastikan risiko kredit tetap terkendali dan NPF berada dalam batas wajar,” tambah Indina.
Dengan komitmen edukasi yang berkelanjutan, Kredivo berharap pengguna dapat memahami pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak agar dapat memanfaatkan layanan BNPL secara optimal tanpa terjerat masalah pembiayaan.