Cirebon, Garudatimes.com – Sebuah warung nasi padang yang terletak di Jalan Pabuaran Kidul, Cirebon, Jawa Barat, menjadi sorotan publik setelah digrebek dan disegel oleh ormas setempat. Video insiden tersebut viral di berbagai platform media sosial, memicu reaksi dari netizen.
Ormas yang terlibat dalam penggrebekan ini menyebut diri mereka Perhimpunan Rumah Makan Padang Cirebon. Dalam rekaman yang beredar, terlihat sejumlah anggota ormas tersebut mencopot stiker bertuliskan ‘Masakan Padang’ dari warung yang bersangkutan.
Saat mencopot stiker tersebut, mereka meneriaki pemilik warung dengan sebutan ‘warung padang palsu’, yang diduga disebabkan oleh fakta bahwa pemilik warung bukan merupakan warga asli Suku Padang.
Namun, alasan di balik penggrebekan ini juga berkaitan dengan persaingan harga. Pengurus Perhimpunan Rumah Makan Padang Cirebon menganggap bahwa warung tersebut telah menawarkan harga yang tidak wajar, khususnya paket hemat seharga Rp10 ribu. Mereka menilai bahwa harga tersebut dapat mengganggu stabilitas harga di kalangan pelaku usaha warung padang lainnya.
Hingga berita ini diturunkan pada Selasa (29/10/2024), belum ada informasi lebih lanjut mengenai waktu pastinya penggrebekan itu terjadi. Namun, berita ini semakin mengundang perhatian dari netizen, yang memberikan berbagai komentar terhadap tindakan ormas tersebut.
Di platform Instagram, salah satu akun bernama @fakta.indo membagikan video insiden itu dan langsung mendapatkan respon masif dari pengguna. Dalam hitungan jam, unggahan tersebut meraih hampir 29 ribu like, 7.529 komentar, dan 2.816 kali dibagikan.
Beragam reaksi pun muncul dari netizen. Salah satu komentar yang menarik perhatian adalah dari @fian.a.pratomo yang menulis, “Takut ketuker rezeki lu? Culun amat.” Sementara @aldi_bdg112 menambahkan, “Bersaing tidak sehat. Rezeki ada yang ngatur bro.”
Bahkan, banyak netizen lainnya yang berkomentar dengan nada satir. @bektianas.pras berkelakar, “Infonya minggu depan ada ormas dari Italia mau datang buat razia yang jualan pizza. Karena yang jualan pizza ga boleh selain orang Italia.”
Tak kalah lucu, @voofahman menulis, “Apalah daya gua penjual burger, takut banget digrebek ormas Amerika, gue jual Rp10 ribu lagi.”
Insiden ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan di dunia kuliner, terutama di Cirebon, dan menjadi sorotan yang menarik di kalangan masyarakat