Polewali Mandar, Garudatimes.com – Rusmiati, seorang bidan desa di Kecamatan Tubbitaramanu, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, akhirnya bisa bernapas lega setelah dipanggil Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat untuk menerima hadiah motor yang dijanjikan atas prestasinya sebagai Bidan Teladan Nasional dalam kategori pengabdian tanpa batas. Hadiah tersebut diserahkan pada Senin (13/1/2025), setelah sempat menjadi polemik selama lebih dari sebulan.
Kepada Kompas.com, Rusmiati mengonfirmasi bahwa dirinya diminta hadir di kantor Dinkes Polewali Mandar untuk menerima motor Yamaha Gear yang pernah diumumkan sebagai hadiahnya. “Hadiah diserahkan langsung secara resmi di kantor Dinas Kesehatan,” ujar Rusmiati. Ia juga menjelaskan bahwa kabar tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Puskesmas Tubbitaramanu, dr. Sudirman Rauf, yang akan mendampinginya.
Polemik Hadiah Motor
Hadiah motor tersebut awalnya diberikan pada peringatan Hari Kesehatan Nasional, 12 Desember 2024, oleh Penjabat (PJ) Bupati Polewali Mandar, Andi Ilham Borahima. Namun, motor yang baru beberapa menit diserahkan itu segera ditarik kembali oleh pemerintah daerah dengan alasan dokumen administrasi belum selesai.
Situasi tersebut membuat Rusmiati kecewa. Ia bahkan sempat menjadi bahan lelucon di media sosial dan di kalangan rekan-rekan sejawatnya karena motor yang telah diumumkan sebagai miliknya tidak kunjung ia terima.
“Sudah viral di media sosial bahwa saya diberi hadiah sebagai bidan teladan nasional, tapi faktanya motor tersebut malah ditarik kembali. Tentu saya merasa kecewa dan malu,” ungkap Rusmiati pada Jumat (10/1/2025).
Ia juga mengungkapkan bahwa kabar motor tersebut belum dibayar oleh pemerintah ke dealer semakin memperburuk keadaannya. “Saya tidak masalah jika tidak diberi hadiah, tetapi jika sudah diumumkan dan diserahkan secara formal, apalagi sampai viral, seharusnya benar-benar diberikan kepada pemiliknya. Jika tidak, ini bisa menjadi preseden buruk ke depannya,” tegasnya.
Penjelasan Dinas Kesehatan
Menanggapi situasi tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Polewali Mandar, dr. Mustaman, memberikan klarifikasi. Ia menyebut bahwa keterlambatan pemberian motor terjadi karena anggaran pengadaan hadiah tersebut belum dicairkan oleh Badan Keuangan Daerah.
“Kami sudah mengajukan usulan anggaran ke Badan Keuangan, tetapi hingga saat ini anggarannya belum cair. Semua berkas administrasi dan SPJ sudah selesai. Jika uangnya sudah cair, motor bisa langsung diambil di dealer,” ujar dr. Mustaman.
Kini, setelah menunggu lebih dari sebulan, Rusmiati akhirnya bisa menerima motor yang dijanjikan. Momen ini sekaligus menjadi penutup dari polemik panjang yang sempat menjadi perhatian publik.