Jalur Gaza, Garudatimes.com – Hamas menegaskan penolakannya terhadap usulan gencatan senjata sementara di Gaza yang telah mengalami konflik berkepanjangan. Seorang pejabat senior Hamas menyatakan bahwa kelompok tersebut menginginkan penghentian pertempuran yang bersifat permanen.
Taher al-Nunu, pemimpin senior Hamas, menegaskan dalam pernyataannya kepada AFP bahwa ide mengenai jeda sementara dalam perang hanya akan memungkinkan agresi berlanjut di kemudian hari. “Kami menginginkan penghentian perang yang permanen, bukan sekadar gencatan senjata sementara,” ujar al-Nunu.
Di tengah situasi yang semakin memanas, para mediator internasional diperkirakan akan mengusulkan gencatan senjata dalam waktu kurang dari sebulan kepada Hamas, demikian sumber yang mengetahui perkembangan tersebut.
Sementara itu, Hamas menganggap serangan terbaru Israel di Tulkarem, yang mengakibatkan kematian pejabat senior mereka, Hussam al-Mallah, tidak akan menghentikan perlawanan Palestina. Kelompok ini menekankan bahwa tindakan Israel yang semakin agresif di wilayah pendudukan menegaskan pendekatan mereka yang meluas dari Gaza ke Tepi Barat.
Hamas menegaskan bahwa pembunuhan tersebut, yang terjadi di kamp pengungsi Nur Shams, tidak akan melemahkan semangat perlawanan mereka. “Masyarakat kami akan terus mendukung perlawanan ini di seluruh kota, kamp, dan desa di Tepi Barat yang kami hargai,” tambah Hamas dalam pernyataan mereka