Jakarta, Garudatimes.com – Seorang dokter koas dari RSUD Pirngadi Medan kembali menjadi perbincangan publik setelah video yang menunjukkan dugaan penganiayaannya terhadap seorang pedagang kaki lima viral di media sosial. Insiden tersebut pertama kali diunggah oleh akun X @bacottetangga_, memicu reaksi keras dari warganet.
Dalam video berdurasi singkat tersebut, awalnya terlihat situasi jual beli yang berjalan normal di lapak pedagang makanan. Namun, suasana berubah ketika dokter koas bernama Fladiniyah Puluhulawa datang dan mulai berbicara dengan pedagang tersebut. Percakapan yang awalnya tampak biasa tiba-tiba berubah menjadi insiden yang memanas.
Fladiniyah terlihat melemparkan sebuah benda ke arah pedagang. Tidak hanya itu, ia juga beberapa kali tampak mencoba melukai pedagang, yang membuat orang-orang di sekitar lokasi berusaha melerai. Dalam proses tersebut, seorang warga yang berupaya melerai pun menjadi sasaran amukan Fladiniyah. Setelah situasi semakin memanas, Fladiniyah akhirnya meninggalkan lokasi kejadian.
Pasca-kejadian, lapak pedagang tersebut menjadi ramai. Beberapa orang terlihat menghampiri pedagang untuk mengetahui lebih jelas apa yang sebenarnya terjadi. Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak Fladiniyah maupun RSUD Pirngadi terkait insiden tersebut.
Reaksi Publik
Video tersebut memicu berbagai tanggapan dari warganet. Banyak yang mengecam tindakan Fladiniyah, terutama mengingat statusnya sebagai seorang tenaga medis yang seharusnya menunjukkan sikap profesional dan empati. Beberapa pengguna media sosial juga mendesak pihak RSUD Pirngadi untuk memberikan klarifikasi atas insiden ini dan menindak tegas jika Fladiniyah terbukti bersalah.
“Tidak seharusnya seorang dokter atau calon dokter bertindak seperti ini. Profesi mereka mengharuskan mereka untuk menolong, bukan melukai,” tulis salah satu warganet.
Penyelidikan Lebih Lanjut
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi yang diajukan oleh pihak korban ke pihak berwajib. Namun, tekanan publik terhadap RSUD Pirngadi dan pihak terkait semakin meningkat. Banyak pihak berharap kasus ini segera ditangani dengan serius demi menjaga citra dunia medis sekaligus memberikan keadilan bagi korban.
“Kita harus menunggu penjelasan resmi dari pihak terkait. Jika benar ada pelanggaran, maka tindakan tegas perlu dilakukan untuk memastikan kejadian seperti ini tidak terulang,” ujar seorang pengamat sosial di Medan.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya menjaga etika dan sikap profesional, terutama bagi mereka yang bekerja di sektor pelayanan publik. Kini, semua mata tertuju pada langkah yang akan diambil oleh RSUD Pirngadi dan pihak berwajib dalam menindaklanjuti kasus ini.