Banyuwangi, Jawa Timur, Garudatimes.com – Perusahaan teknologi keuangan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) terus mendukung pelaku usaha mikro di kalangan perempuan, termasuk seorang pengrajin kostum tari dan karnaval di Kabupaten Banyuwangi. Melalui program pinjaman mikro, Amartha membantu menghidupkan kembali usaha perempuan yang terdampak pandemi.
Ririn, seorang perempuan yang sebelumnya berprofesi sebagai penari, merasakan dampak besar pada usahanya selama pandemi COVID-19. Ia mengalami penurunan pendapatan yang drastis sehingga memerlukan tambahan modal untuk mempertahankan usahanya.
“Harapannya, usaha Ibu Ririn dapat terus berkembang, memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, dan mengajak lebih banyak orang bergabung dengan Amartha,” ujar Abdul Munim Zainul, Head of Micro Business Amartha Area Jawa Timur, saat bertemu di Banyuwangi.
Selama tiga tahun, Ririn telah menjadi mitra Amartha dan kini memasuki siklus ketiga kemitraannya. Usaha Ririn, yang dikelola bersama suaminya, tidak hanya menghasilkan produk kostum tari dan karnaval tetapi juga memiliki dampak sosial, karena Ririn juga mengajar tari di rumahnya. Usahanya dikenal dalam berbagai acara budaya, termasuk Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) yang menjadi salah satu ajang tahunan terbesar di Banyuwangi.
Ririn mengakui, awalnya ia ragu mengambil pinjaman. Namun, setelah memahami kemudahan prosesnya yang hanya memerlukan KTP dan dukungan suami, ia akhirnya bergabung. “Tadinya saya tidak percaya. Kok terlalu mudah, tidak ribet. Asal ada KTP dan suami, bisa dapat pinjaman,” ungkapnya.
Amartha juga mencatat penyaluran dana yang signifikan bagi UMKM di Jawa Timur. Hingga kuartal III 2024, Amartha telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp1,1 triliun dan menargetkan peningkatan hingga Rp1,5 triliun pada akhir tahun. Saat ini, Amartha memiliki lebih dari 13.000 mitra di Banyuwangi dan total 500.000 mitra di seluruh Jawa Timur.
“Kami optimis, melihat progres yang ada, target kami dapat tercapai,” tambah Zainul.