Jayapura,Garudatimes.com – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Ribka Haluk, mensosialisasikan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Sosialisasi ini bertujuan memastikan pelaksanaan program berjalan lancar pada awal 2025, sejalan dengan target nasional yang ditetapkan pemerintah.
“Program MBG adalah inisiatif unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Program ini sudah menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, sehingga keberhasilannya menjadi prioritas,” ungkap Ribka Haluk dalam keterangan pers di Jayapura, Selasa (19/11).
Ribka menyebutkan, program MBG telah dirancang untuk mencakup 5.000 satuan pelayanan di seluruh Indonesia dengan alokasi anggaran mencapai Rp71 triliun. Pemerintah pusat, daerah, dan berbagai pemangku kepentingan diminta berkolaborasi dalam memastikan program ini berjalan efektif dan tepat sasaran.
Uji Coba di 102 Satuan Pelayanan
Sebagai langkah awal, program MBG akan diuji coba di 102 satuan pelayanan yang tersebar di 100 kabupaten/kota, termasuk di wilayah Papua Pegunungan. Kunjungan kerja Ribka ke Jayawijaya menjadi bagian dari upaya memantau kesiapan di lapangan.
“Hasil dari uji coba ini akan menjadi dasar pengembangan dan implementasi program MBG secara nasional di tahun-tahun berikutnya,” jelas Ribka.
Program MBG difokuskan pada peningkatan gizi masyarakat, terutama kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil. Ribka menekankan pentingnya dukungan dari seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan program ini.
Komitmen Kemendagri
Kemendagri, sebagai pembina dan pengawas pemerintah daerah, berkomitmen penuh untuk mendukung pelaksanaan MBG di seluruh Indonesia. “Kami akan terus mendorong pemerintah daerah agar lebih aktif memperkuat pelaksanaan program ini. Tujuan akhirnya adalah peningkatan status gizi masyarakat secara merata,” tegas Ribka.
Program Makan Bergizi Gratis diharapkan dapat menjadi solusi konkret dalam mengatasi masalah gizi di Indonesia, sekaligus mendukung pencapaian target pembangunan nasional pada periode mendatang. Sosialisasi yang dilakukan di Jayawijaya merupakan langkah penting untuk memastikan keberlanjutan dan kesuksesan program di seluruh wilayah, khususnya di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian lebih.