Sumenep, Garudatimes.com – Sebuah video memperlihatkan seorang anggota polisi di Sumenep, Jawa Timur, diduga mengajak seorang warga untuk duel carok. Peristiwa ini terjadi di Polsek Sumenep Kota dan viral di media sosial, memancing perhatian publik.
Kejadian tersebut dilaporkan bermula dari proses pelayanan laporan kehilangan STNK yang memicu ketegangan antara seorang warga bernama Fakih dan seorang anggota polisi di bagian pelayanan. Fakih merasa tidak puas dengan proses pelayanan yang diterimanya.
Kronologi Kejadian
Menurut informasi yang dihimpun, insiden terjadi saat Fakih datang ke Polsek Sumenep untuk membuat laporan kehilangan STNK sepeda motor. Ketika sedang menunggu, seorang warga lain datang untuk melaporkan kehilangan KTP.
Surat kehilangan KTP tersebut selesai lebih cepat dibandingkan laporan STNK milik Fakih, yang membutuhkan waktu lebih lama karena proses administrasi yang lebih kompleks. Merasa tidak diprioritaskan meski datang lebih awal, Fakih kemudian mengajukan protes kepada petugas yang melayani.
Ketegangan memuncak hingga terjadi cekcok antara Fakih dan salah seorang anggota polisi. Dalam video yang viral, polisi tersebut diduga mengajak Fakih untuk duel carok. Insiden ini akhirnya diselesaikan melalui jalur perdamaian.
Penjelasan Polres Sumenep
Menanggapi viralnya insiden tersebut, Polres Sumenep memberikan klarifikasi. Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, menjelaskan bahwa perbedaan durasi pelayanan untuk laporan kehilangan STNK dan KTP disebabkan oleh prosedur yang tidak sama.
“Terkait proses pelaporan STNK dan KTP, memang ada perbedaan waktu. Saudara Fakih merasa tersinggung karena dia datang lebih awal, tetapi proses laporannya lebih lama dibandingkan laporan kehilangan KTP,” ujar Widiarti dalam keterangannya pada Kamis (19/12/2024).
Respons Publik
Video tersebut mengundang berbagai tanggapan dari masyarakat. Banyak yang mengecam tindakan polisi yang diduga tidak profesional dan meminta Polres Sumenep mengambil langkah tegas terhadap oknum tersebut.
Kasus ini menjadi sorotan, mengingat posisi aparat kepolisian sebagai pelayan masyarakat. Publik berharap insiden serupa tidak terulang dan pelayanan di kantor polisi dapat lebih optimal dan adil.