• PEWARTA NETWORK
Selasa, 01 Jul 2025
Garuda Times
No Result
View All Result
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Daerah
  • Advertorial
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Opini
  • Lainnya
  • Hiburan
    • Teknologi
    • Otomotif
    • Kesehatan
    • Wisata
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Daerah
  • Advertorial
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Opini
  • Lainnya
  • Hiburan
    • Teknologi
    • Otomotif
    • Kesehatan
    • Wisata
No Result
View All Result
Garuda Times
No Result
View All Result
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Daerah
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Kesehatan
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Wisata
Home Pendidikan

Siapa Peter Carey? Sejarawan Inggris Terkemuka yang Diduga Jadi Korban Plagiarisme di UGM

Yufi Puspita Sari by Yufi Puspita Sari
November 5, 2024
in Pendidikan
Siapa Peter Carey? Sejarawan Inggris Terkemuka yang Diduga Jadi Korban Plagiarisme di UGM

Screenshot

0
SHARES
6
VIEWS

Jakarta, Garudatimes.com – Nama Peter Carey, sejarawan asal Inggris yang dikenal karena karya-karyanya tentang Pangeran Diponegoro, kini mencuat dalam perbincangan publik. Carey yang menghabiskan puluhan tahun meneliti sosok pahlawan Jawa tersebut diduga menjadi korban plagiarisme oleh seorang dosen di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM).

Carey, yang lahir di Yangon, Myanmar, pada 30 April 1948, telah lama mengabdikan hidupnya untuk meneliti sejarah Indonesia, terutama perjuangan Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa (1825–1830). Melalui buku-buku karyanya, Carey memperkenalkan kisah perjuangan Diponegoro dan pengaruhnya bagi rakyat Jawa di bawah kolonialisme Belanda. Selain Diponegoro, Carey juga meneliti kolonialisme di Asia Tenggara, termasuk di wilayah Burma dan Timor Timur, serta aktif dalam proyek kemanusiaan di Kamboja.

Nama Carey kembali menjadi sorotan setelah dosen Departemen Sejarah FIB UGM, diduga melakukan plagiarisme dalam dua buku yang disusun oleh Dr. Sri Margana dan tim berjudul Madiun: Sejarah Politik dan Transformasi Kepemerintahan dari Abad XIV ke Abad XXI serta Raden Rangga Prawiradirdja III Bupati Madiun 1796-1810: Sebuah Biografi Politik. Kedua buku ini diduga mengandung bagian yang menyadur tanpa izin dari karya Carey berjudul Kuasa Ramalan (2019). Menanggapi tuduhan ini, Dekan FIB UGM langsung membentuk tim investigasi dan berjanji akan mengumumkan hasilnya secara terbuka.

Perjalanan Karier Peter Carey

Perjalanan Carey di dunia sejarah bermula dari studinya di Trinity College, Oxford, di mana ia mendalami sejarah modern. Ketertarikannya pada Diponegoro muncul ketika ia menempuh studi di Cornell University, AS, di bawah beasiswa English Speaking Union. Saat itu, ia melihat sosok Diponegoro sebagai bangsawan yang tetap dekat dengan rakyat, sebuah karakter yang menginspirasi banyak tulisannya.

Baca Juga:  Mendikdasmen Siapkan Pembagian Buku Sastra Gratis untuk Anak-Anak

Baca Juga

Hukum Pertanahan di Indonesia: Masih Perlu Banyak Pembenahan?

Menko PM Muhaimin Iskandar: Libur Sekolah Penuh Selama Ramadan Tak Perlu Diterapkan

Siswa SD di Medan Dipaksa Belajar di Lantai Karena Tunggakan SPP, Ini Fakta-Faktanya

Carey kemudian melanjutkan penelitiannya di Indonesia pada 1971-1973, mendalami sejarah Jawa dan membuat disertasi doktoral berjudul Diponegoro dan Pembentukan Perang Jawa: Sejarah Yogyakarta, 1785-1825. Karyanya ini menjadikannya otoritas dalam studi Jawa, hingga ia mengajar di Magdalen College dan Trinity College, Oxford, hingga 2008. Buku-buku yang ditulisnya seperti Babad Diponegoro dan The Power of Prophecy: Prince Diponegoro and the End of an Old Order in Java, 1785–1855 dianggap sebagai referensi penting dalam studi Jawa.

Kontroversi Film Dokumenter Prabowo

Nama Carey pernah menjadi sorotan pada 2014, ketika muncul dalam film dokumenter berjudul Prabowo: Sang Patriot, yang menceritakan kandidat presiden Prabowo Subianto. Dalam film ini, Carey memberikan pandangannya tentang leluhur Prabowo yang disebut berperan dalam perjuangan Diponegoro. Namun, Carey kemudian meminta agar adegannya dihapus karena merasa wawancaranya digunakan di luar konteks sejarah dan berbau politis. Meski demikian, wawancaranya tetap muncul dalam film, yang memicu kritik dari beberapa kalangan akademisi.

Kontribusi untuk Budaya Jawa

Setelah pindah ke Indonesia, Carey aktif dalam upaya pelestarian budaya Jawa. Ia terlibat dalam transliterasi dan penerjemahan naskah-naskah kuno Jawa yang dulu dijarah Inggris pada 1812. Ia juga menjadi kurator Ruang Diponegoro di Museum Sejarah Jakarta yang dibuka pada 2019, bertujuan untuk mengenang perjuangan Diponegoro dan mengabadikan sejarah rakyat Jawa. Carey menikah dengan Lina Surjanti dan kini tinggal di Tangerang, Banten. Dedikasinya pada budaya dan sejarah Jawa diakui luas, termasuk dalam pelestarian warisan tulisan-tulisan kuno Jawa yang ia transliterasi.

Baca Juga:  Mendikdasmen: Deep Learning Adalah Pendekatan, Bukan Kurikulum Baru

Carey mengaku tertarik pada sosok Diponegoro karena melihat bagaimana sosok bangsawan ini memilih untuk berjuang bersama rakyat. “Diponegoro adalah inspirasi besar bagi saya. Semangatnya untuk rakyat mengajarkan banyak hal,” ujar Carey.

Tuduhan Plagiarisme di UGM dan Respons Fakultas

Kasus dugaan plagiarisme yang kini menimpa Carey menjadi perhatian publik dan akademisi. Dekan Fakultas Ilmu Budaya UGM menyatakan bahwa pihaknya serius menyelidiki tuduhan ini dan memastikan keadilan bagi seluruh pihak. Meski hasil investigasi belum diumumkan, isu ini telah membuka diskusi lebih luas tentang integritas akademik di Indonesia.

Sebagai akademisi dan sejarawan, Peter Carey telah memberikan kontribusi besar dalam dunia sejarah, khususnya di Indonesia. Karyanya tidak hanya mendalami perjuangan Diponegoro, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para peneliti lainnya. Kasus dugaan plagiarisme ini diharapkan segera menemukan kejelasan agar karya-karya yang berkualitas dapat terus diapresiasi dan diakui sesuai haknya.

Tags: DosenPeter careysejarawanUgm
ShareSendSharePin
Yufi Puspita Sari

Yufi Puspita Sari

Editor redaksi dan wartawan berpengalaman di Garuda Times, dikenal karena dedikasinya dalam menyajikan berita akurat dan informatif bagi pembaca

Berita Terkait

Hukum Pertanahan di Indonesia: Masih Perlu Banyak Pembenahan?
Pendidikan

Hukum Pertanahan di Indonesia: Masih Perlu Banyak Pembenahan?

April 9, 2025
Menko PM Muhaimin Iskandar: Libur Sekolah Penuh Selama Ramadan Tak Perlu Diterapkan
Opini

Menko PM Muhaimin Iskandar: Libur Sekolah Penuh Selama Ramadan Tak Perlu Diterapkan

Januari 13, 2025
Siswa SD di Medan Dipaksa Belajar di Lantai Karena Tunggakan SPP, Ini Fakta-Faktanya
Daerah

Siswa SD di Medan Dipaksa Belajar di Lantai Karena Tunggakan SPP, Ini Fakta-Faktanya

Januari 11, 2025
Load More
Next Post
Pengemudi di Tangerang Diduga Tertembak Peluru Nyasar, Polisi Lakukan Penyelidikan

Pengemudi di Tangerang Diduga Tertembak Peluru Nyasar, Polisi Lakukan Penyelidikan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

  • Peluang Emas Kerja di Amerika Kini Lebih Dekat Bersama PT. Java Rent Mobilindo

    Peluang Emas Kerja di Amerika Kini Lebih Dekat Bersama PT. Java Rent Mobilindo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • English Education at Universitas PGRI Silampari Lubuklinggau: Preparing Students for the Global Era

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kenali Tanda-Tanda Bangunan Diserang Rayap dan Solusi Tepat Mengatasinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Viral! Ormas di Cirebon Grebek Warung Nasi Padang karena Paket Hemat, Netizen Beri Beragam Reaksi Lucu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Serangan Israel Terbaru Menewaskan 20 Warga Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Solusi Praktis Transaksi Digital: VCC Murah untuk Kebutuhan Pembayaran Online Anda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

PERUSAHAAN

PT Kolaborasi Pewarta Digital
AHU-003349.AH.01.30.Tahun 2023
NIB: 1401230031537
Ekosistem Media Online Indonesia
Email: redaksi@pewarta.net
WA: 0812 9000 7751 / 0812-9000-7752

Follow Us

PEWARTA NETWORK

Pewarta.co.id
SuaraNasional.id
Tajam.net
RepublikIndonesia.net
SwaraWarta.co.id
GerbangRakyat.com
IDNHits.com
IKNTimes.com
PelitaDigital.com
PelitaDigital.id
SamudraPikiran.com
WisataRakyat.com
Massa.id
KalimantanKini.com
RedaksiPost.com
PakarInfo.co.id
JadiProfesional.com
Nexzine.id
AlquranOnline.id


TERKINI MEDIA GROUP

IndonesiaTerkini.id
JatimTerkini.id
JatengTerkini.id
JogjaTerkini.id
BandungTerkini.id
SurabayaTerkini.id
MalangTerkini.id
BatuTerkini.id
JemberTerkini.id
BanyuwangiTerkini.id
MadiunTerkini.id
PacitanTerkini.id
NganjukTerkini.id
KediriTerkini.id
LamonganTerkini.id


REDAKSI

Tentang Kami
Hubungi Kami
Pedoman Media Siber
Privacy Policy
Disclaimer

TERVERIFIKASI

Trusted Media

Copyright © 2025 Pewarta Network - Indonesia Digital Media Ecosystem

No Result
View All Result
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Daerah
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Kesehatan
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Wisata

Copyright © 2024 Garuda Times - All rights reserved