• PEWARTA NETWORK
Selasa, 01 Jul 2025
Garuda Times
No Result
View All Result
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Daerah
  • Advertorial
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Opini
  • Lainnya
  • Hiburan
    • Teknologi
    • Otomotif
    • Kesehatan
    • Wisata
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Daerah
  • Advertorial
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Opini
  • Lainnya
  • Hiburan
    • Teknologi
    • Otomotif
    • Kesehatan
    • Wisata
No Result
View All Result
Garuda Times
No Result
View All Result
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Daerah
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Kesehatan
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Wisata
Home Pendidikan

Psikolog: Sistem Ranking di Sekolah Tidak Lagi Relevan untuk Penilaian Siswa

Yufi Puspita Sari by Yufi Puspita Sari
November 8, 2024
in Pendidikan
Psikolog: Sistem Ranking di Sekolah Tidak Lagi Relevan untuk Penilaian Siswa
0
SHARES
5
VIEWS

Jakarta, Garudatimes.com – Psikolog pendidikan dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim, menyatakan bahwa sistem ranking di sekolah sebenarnya tidak diperlukan sebagai indikator utama dalam menilai hasil belajar siswa. Menurutnya, pendidikan seharusnya berfokus pada pengembangan pemahaman dan kompetensi anak di setiap tingkatan kelas.

“Yang penting adalah apakah siswa memahami materi pelajaran dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan usianya, bukan sekadar mengejar peringkat,” ujar psikolog yang akrab disapa Bunda Romi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Menurut Romi, siswa yang tidak berada di peringkat teratas bisa kehilangan kepercayaan diri, padahal perolehan nilai rendah bisa saja disebabkan oleh faktor-faktor non-akademis, seperti kondisi kesehatan saat ujian. Ia juga menekankan bahwa penilaian siswa tidak seharusnya hanya berdasar pada ujian akhir, tetapi juga melihat proses pembelajaran secara menyeluruh.

“Guru perlu memperhatikan perkembangan kemampuan siswa selama proses belajar, bukan hanya memastikan kenaikan kelas. Yang utama adalah apakah siswa memiliki kompetensi yang dibutuhkan di kelasnya,” kata Romi.

Senada dengan itu, psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Novi Poespita Candra, menilai bahwa sistem ranking tidak lagi relevan dengan kebutuhan dunia pendidikan di era Revolusi Industri 5.0. Menurutnya, dunia saat ini justru memerlukan manusia yang memiliki kecerdasan unik dan orisinal, yang tidak dapat digantikan oleh kecerdasan buatan (AI). Sistem pendidikan yang masih berfokus pada ranking dianggapnya tidak mendukung pengembangan kecerdasan tersebut.

Baca Juga

Hukum Pertanahan di Indonesia: Masih Perlu Banyak Pembenahan?

Menko PM Muhaimin Iskandar: Libur Sekolah Penuh Selama Ramadan Tak Perlu Diterapkan

Siswa SD di Medan Dipaksa Belajar di Lantai Karena Tunggakan SPP, Ini Fakta-Faktanya

“Setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda, mulai dari kecerdasan akademis, seni, hingga kecerdasan emosional. Penilaian yang hanya berfokus pada ranking akademis berisiko mengabaikan potensi anak-anak di bidang lain,” jelas Novi.

Baca Juga:  Indonesia Tertinggal dalam Pendidikan Tinggi di ASEAN, Pemerintah Gencarkan Afirmasi

Novi menyoroti bahwa sistem pendidikan yang berorientasi pada menghafal (memorizing) cenderung melupakan pentingnya berpikir kritis, yang seharusnya dikembangkan sejak dini. Dari sisi psikologis, ia memperingatkan bahwa sistem ranking bisa berdampak buruk, baik bagi siswa yang tidak mendapat peringkat tinggi maupun yang selalu berada di posisi teratas.

Anak-anak yang selalu mendapatkan peringkat tertinggi, menurut Novi, berisiko memiliki “fixed mindset” atau pola pikir kaku, sehingga merasa tidak perlu belajar dari siswa lain yang tidak memiliki peringkat tinggi. Sebaliknya, siswa yang berada di peringkat biasa-biasa saja justru berpotensi memiliki “growth mindset,” yang membuat mereka terbuka untuk belajar dari berbagai hal.

“Anak-anak dengan ranking tertinggi mungkin merasa takut gagal dan tertekan oleh ekspektasi tinggi masyarakat. Padahal, menghadapi kegagalan adalah bagian penting dari proses belajar,” tambah Novi.

Novi juga menyoroti bahwa sistem pendidikan yang hanya menilai akademik seringkali mengabaikan kecerdasan lain. Hal ini bisa menghambat anak untuk menemukan potensi uniknya dan mengembangkan kecerdasan orisinal yang dimiliki.

Tags: kecerdasan anakpendidikanpsikolograngkingujian nasional
ShareSendSharePin
Yufi Puspita Sari

Yufi Puspita Sari

Editor redaksi dan wartawan berpengalaman di Garuda Times, dikenal karena dedikasinya dalam menyajikan berita akurat dan informatif bagi pembaca

Berita Terkait

Hukum Pertanahan di Indonesia: Masih Perlu Banyak Pembenahan?
Pendidikan

Hukum Pertanahan di Indonesia: Masih Perlu Banyak Pembenahan?

April 9, 2025
Menko PM Muhaimin Iskandar: Libur Sekolah Penuh Selama Ramadan Tak Perlu Diterapkan
Opini

Menko PM Muhaimin Iskandar: Libur Sekolah Penuh Selama Ramadan Tak Perlu Diterapkan

Januari 13, 2025
Siswa SD di Medan Dipaksa Belajar di Lantai Karena Tunggakan SPP, Ini Fakta-Faktanya
Daerah

Siswa SD di Medan Dipaksa Belajar di Lantai Karena Tunggakan SPP, Ini Fakta-Faktanya

Januari 11, 2025
Load More
Next Post
Daun Jatuh Gandeng Prilly Latuconsina Rilis Single “Tuk Singgah”

Daun Jatuh Gandeng Prilly Latuconsina Rilis Single “Tuk Singgah”

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

  • Peluang Emas Kerja di Amerika Kini Lebih Dekat Bersama PT. Java Rent Mobilindo

    Peluang Emas Kerja di Amerika Kini Lebih Dekat Bersama PT. Java Rent Mobilindo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • English Education at Universitas PGRI Silampari Lubuklinggau: Preparing Students for the Global Era

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kenali Tanda-Tanda Bangunan Diserang Rayap dan Solusi Tepat Mengatasinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Viral! Ormas di Cirebon Grebek Warung Nasi Padang karena Paket Hemat, Netizen Beri Beragam Reaksi Lucu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Serangan Israel Terbaru Menewaskan 20 Warga Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Solusi Praktis Transaksi Digital: VCC Murah untuk Kebutuhan Pembayaran Online Anda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

PERUSAHAAN

PT Kolaborasi Pewarta Digital
AHU-003349.AH.01.30.Tahun 2023
NIB: 1401230031537
Ekosistem Media Online Indonesia
Email: redaksi@pewarta.net
WA: 0812 9000 7751 / 0812-9000-7752

Follow Us

PEWARTA NETWORK

Pewarta.co.id
SuaraNasional.id
Tajam.net
RepublikIndonesia.net
SwaraWarta.co.id
GerbangRakyat.com
IDNHits.com
IKNTimes.com
PelitaDigital.com
PelitaDigital.id
SamudraPikiran.com
WisataRakyat.com
Massa.id
KalimantanKini.com
RedaksiPost.com
PakarInfo.co.id
JadiProfesional.com
Nexzine.id
AlquranOnline.id


TERKINI MEDIA GROUP

IndonesiaTerkini.id
JatimTerkini.id
JatengTerkini.id
JogjaTerkini.id
BandungTerkini.id
SurabayaTerkini.id
MalangTerkini.id
BatuTerkini.id
JemberTerkini.id
BanyuwangiTerkini.id
MadiunTerkini.id
PacitanTerkini.id
NganjukTerkini.id
KediriTerkini.id
LamonganTerkini.id


REDAKSI

Tentang Kami
Hubungi Kami
Pedoman Media Siber
Privacy Policy
Disclaimer

TERVERIFIKASI

Trusted Media

Copyright © 2025 Pewarta Network - Indonesia Digital Media Ecosystem

No Result
View All Result
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Daerah
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Kesehatan
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Wisata

Copyright © 2024 Garuda Times - All rights reserved