Los Angeles, Garudatimes.com – Kebakaran hutan hebat kembali melanda wilayah Los Angeles, menewaskan sedikitnya lima orang dan memaksa lebih dari 179.000 penduduk untuk meninggalkan rumah mereka. Ratusan bangunan hangus dilalap api, sementara petugas pemadam kebakaran terus berjuang keras untuk mengendalikan kobaran yang meluas.
Upaya Pemadaman Terkendala Cuaca dan Perubahan Iklim
Menurut laporan dari BBC, meski upaya intensif telah dilakukan, api terbesar masih belum dapat dipadamkan. Kondisi diperburuk oleh angin kencang dan cuaca kering, yang semakin mempercepat penyebaran api. Para ahli mengaitkan situasi ini dengan dampak perubahan iklim, yang menciptakan kondisi ekstrem dan memperburuk risiko kebakaran.
Sheriff Kabupaten Los Angeles, Robert Luna, menyebutkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah seiring dilakukannya pencarian lebih lanjut di area terdampak. “Situasi di lapangan seperti kawasan yang dihantam ledakan besar,” ujarnya.
Kerugian Besar dan Kekacauan Evakuasi
Selain kerugian jiwa, kebakaran ini juga menghancurkan infrastruktur penting. Lebih dari setengah lusin sekolah, termasuk Palisades Charter High School, rusak parah. Universitas ternama UCLA bahkan memutuskan untuk menangguhkan kegiatan perkuliahan selama satu pekan.
Di pusat kota Los Angeles, jalan-jalan utama seperti Hollywood Boulevard mengalami kepadatan parah. Sirene kendaraan darurat dan suara helikopter pemadam kebakaran terus terdengar, menambah kepanikan warga yang bergegas mengungsi.
Beberapa selebritas ternama, seperti Leighton Meester dan Paris Hilton, juga dilaporkan kehilangan rumah mereka akibat kebakaran ini.
Penyebab Masih Diselidiki, Faktor Alam Diduga Berperan
Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Namun, para pejabat menyebut kekeringan ekstrem dan angin Santa Ana sebagai faktor yang mempercepat penyebaran api. Angin dengan kecepatan lebih dari 97 km/jam ini membawa bara api dan memicu kebakaran baru di berbagai lokasi.
David Acuna, kepala batalion Dinas Pemadam Kebakaran California, menyebut bahwa sebagian besar kebakaran hutan di wilayah ini dipicu oleh aktivitas manusia. Namun, belum ada konfirmasi resmi terkait pemicu awal kebakaran kali ini.
Bantuan Datang, Bahaya Belum Berlalu
Ratusan petugas pemadam kebakaran dari negara bagian lain telah dikerahkan untuk membantu mengatasi kebakaran ini. Meski demikian, api yang terus berkobar menunjukkan bahwa perjuangan masih jauh dari selesai.
Angin diperkirakan akan kembali bertiup kencang dalam beberapa hari mendatang, meningkatkan ancaman kebakaran meluas. Pemerintah mendesak warga untuk tetap waspada dan mematuhi perintah evakuasi demi keselamatan.
Kebakaran ini menjadi pengingat tragis akan pentingnya langkah mitigasi perubahan iklim dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam di masa mendatang.