PASURUAN, Garudatimes.com – Balai Desa Rebalas, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, memanas pada Selasa malam (24/12/2024), ketika ratusan warga turun ke jalan untuk menggelar aksi protes. Demonstrasi ini dipicu oleh unggahan video di platform TikTok oleh Kosim, salah seorang warga Dusun Penduso, yang menyoroti kerusakan parah pada jalan di wilayahnya.
Unggahan tersebut memancing reaksi Kepala Desa Rebalas, Sumbar, yang langsung memanggil Kosim melalui surat resmi untuk memberikan klarifikasi. Namun, tindakan ini justru memicu kemarahan warga, yang menuntut agar kerusakan jalan segera diperbaiki tanpa menunda-nunda.
Sekretaris Desa Rebalas, Matchul, membenarkan adanya pemanggilan tersebut. “Kami memanggil Kosim untuk mediasi dan mencari jalan tengah. Sebagai pemerintah desa, langkah ini harus dilakukan secara resmi melalui surat,” ujar Matchul, Jumat (27/12/2024). Ia juga menjelaskan bahwa mekanisme pencairan dana desa memiliki prosedur yang harus dipatuhi.
“Dana desa tidak bisa langsung digunakan setiap saat. Ada jadwal pencairan yang sesuai dengan rencana pembangunan,” tambahnya.
Namun, pernyataan ini tidak memuaskan warga. Mereka mengaku bahwa jalan di Dusun Penduso sudah bertahun-tahun rusak tanpa perbaikan berarti. “Kami ingin jalan ini diperbaiki, bukan menggunakan dana pribadi kepala desa, tapi dengan anggaran resmi,” ungkap salah seorang demonstran.
Menyikapi situasi ini, Forkopimka Grati turun tangan untuk memediasi konflik yang terjadi di Balai Desa Rebalas. Dalam pertemuan tersebut, pihak desa menegaskan bahwa pembangunan di Dusun Penduso telah menjadi prioritas, dengan progres mencapai 75 persen selama masa jabatan kepala desa.
“Kritik dan aduan warga selalu kami terima selama 24 jam. Namun, unggahan seperti ini sebenarnya bisa dihindari. Kami juga telah mengajukan proposal perbaikan jalan ke Pemerintah Kabupaten Pasuruan,” jelas salah satu perwakilan Forkopimka.
Zainal, yang mendampingi Kosim selama mediasi, menjelaskan bahwa unggahan tersebut dibuat tanpa maksud buruk. “Kosim sudah meminta izin kepada saya sebelum memposting video itu. Tujuannya hanya untuk menyuarakan aspirasi, bukan mencemarkan nama baik siapa pun,” tegas Zainal.
Ia juga mengungkapkan bahwa panjang jalan rusak di Dusun Penduso mencapai sekitar satu kilometer. “Kami hanya berharap jalan ini segera menjadi prioritas perbaikan,” tambahnya.
Camat Grati, M. Khilmi, memberikan pandangan bahwa komunikasi lebih awal bisa mencegah eskalasi masalah seperti ini. “Kerusakan jalan di Dusun Penduso sebenarnya tidak terlalu parah dibandingkan dengan wilayah lain. Pembangunan desa memiliki mekanisme yang melibatkan musyawarah hingga penetapan anggaran,” jelasnya.
Kapolsek Grati, Yudi Prasetiyo, turut menyerukan perdamaian antara kedua pihak. “Kami berharap masalah ini dapat diselesaikan secara baik-baik tanpa saling menyalahkan. Polisi bersikap netral dan mendukung solusi yang adil untuk semua pihak,” tuturnya.
Warga berharap aksi ini menjadi momentum untuk mempercepat perbaikan infrastruktur di Desa Rebalas, terutama di Dusun Penduso, demi kesejahteraan bersama. Sementara itu, pemerintah desa berkomitmen untuk terus mendengarkan aspirasi masyarakat dan mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan ini.