Kuala Lumpur, Garudatimes.com – Kekalahan Tim Nasional Malaysia dalam ajang Piala AFF 2024 berujung pada insiden vandalisme oleh sejumlah suporter. Insiden ini terjadi di Stasiun LRT Bandar Tasik Selatan, Jumat malam (20/12/2024), usai laga Timnas Malaysia melawan Timnas Singapura di Stadion Bukit Jalil. Pertandingan yang berakhir imbang tanpa gol itu membuat Harimau Malaya gagal melaju ke semifinal, hanya finis di peringkat ketiga Grup A dengan lima poin.
Sebuah video yang viral di media sosial, diunggah oleh akun Twitter @elybaeraq, memperlihatkan aksi perusakan fasilitas publik oleh suporter Malaysia. “Kalian para penggemar aneh, tenanglah, itu hanya sepak bola. Merusak transportasi publik membuat malu Malaysia,” tulis akun tersebut. Dalam rekaman, tampak sejumlah fasilitas stasiun, termasuk pintu dan jendela kereta, mengalami kerusakan.
Pihak Rapid KL, operator transportasi publik setempat, melalui akun resmi @askrapidkl, mengonfirmasi insiden tersebut. Mereka menyebut kerusuhan terjadi sekitar pukul 12 tengah malam. Polisi segera dikerahkan ke lokasi untuk meredakan situasi dan mengevakuasi para suporter dari stasiun guna mencegah kericuhan lebih lanjut.
“Tidak ada korban luka dalam insiden ini, namun beberapa fasilitas stasiun dan kereta mengalami kerusakan. Kami sedang melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat kerusakan secara rinci,” ujar juru bicara Rapid KL dalam pernyataannya.
Tindakan para suporter ini menuai kecaman luas dari masyarakat Malaysia. Banyak pihak menilai aksi tersebut tidak hanya merusak citra sepak bola nasional, tetapi juga mencoreng nama baik negara. “Sepak bola seharusnya menjadi ajang olahraga yang mengedepankan sportivitas, bukan kekerasan atau vandalisme,” kata seorang pengguna media sosial yang mengomentari kejadian itu.
Polisi dan pihak berwenang diminta untuk menindak tegas para pelaku agar insiden serupa tidak terulang. Rapid KL juga mengimbau masyarakat untuk menjaga fasilitas publik dan menghormati aturan demi kenyamanan bersama. Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut untuk mengidentifikasi para pelaku vandalisme.