Wamen BUMN Pastikan Efisiensi Penerangan Kantor
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pahala Nugraha Mansury, memberikan perhatian khusus pada efisiensi penerangan di kantor-kantor BUMN. Hal ini menjadi sorotan penting dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan-perusahan tersebut. Pahala menekankan pentingnya penerangan yang optimal agar operasional tetap berjalan lancar tanpa membebani anggaran.
Lampu yang menyala dengan efisien diyakini akan memberikan dampak signifikan terhadap penghematan biaya. Menurut Pahala, langkah ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mengurangi pemborosan energi. Penghematan di sektor energi ini dapat dialokasikan pada sektor lain yang membutuhkan.
Langkah Konkret untuk Efisiensi
Pahala menjelaskan langkah kredibel yang harus diterapkan untuk mencapai efisiensi optimal. Salah satu langkah yang disarankan adalah mengganti lampu konvensional dengan lampu hemat energi di setiap ruangan. “Ini adalah langkah awal namun penting untuk menurunkan konsumsi energi secara drastis,” ujarnya.
Wamen BUMN juga menyatakan bahwa monitoring berkala terhadap penggunaan energi harus dilakukan. Sistem pencatatan yang baik diperlukan untuk mencari tahu berapa besar energi yang dikonsumsi serta bagaimana pola konsumsi tersebut. “Tanpa data yang akurat, sulit untuk menentukan langkah berikutnya,” tambah Pahala.
Penerapan Teknologi Smart Lighting
Selain itu, teknologi smart lighting juga menjadi bagian dari upaya yang akan diterapkan. Dengan teknologi ini, pengaturan pencahayaan dapat dilakukan secara otomatis mengikuti kebutuhan. Misalnya, sistem ini dapat menyesuaikan intensitas cahaya tergantung waktu atau aktivitas di ruangan tersebut.
Penerapan teknologi ini tidak hanya menghemat listrik, tetapi juga meningkatkan produktivitas karyawan. Ruangan yang terlalu terang atau terlalu redup dapat memengaruhi konsentrasi dan produktivitas. Oleh karena itu, pencahayaan yang sesuai dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman.
Sinergi Antar BUMN
Demi tercapainya target efisiensi ini, Pahala menekankan pentingnya sinergi antar BUMN. Kerjasama ini dilakukan dengan saling berbagi informasi dan teknologi. Sebagai contoh, beberapa BUMN yang telah berhasil menerapkan efisiensi energi dapat berbagi pengalaman dengan perusahaan lain.
Peningkatan efisiensi tidak hanya memerlukan investasi dalam teknologi, tetapi juga pembenahan dari sisi manajemen. Pelatihan manajerial untuk fokus pada efisiensi energi sedang disiapkan oleh kementerian. “Kami percaya sumber daya manusia yang terlatih adalah kunci dalam mewujudkan efisiensi yang sesungguhnya,” ujar Pahala.
Dukungan Pemerintah dan Regulasi
Tidak hanya dari dalam tubuh BUMN, Pahala menegaskan pentingnya dukungan regulasi dari pemerintah. Dengan peraturan yang tepat, pelaksanaan efisiensi dapat berjalan lebih lancar. Sebagai contoh, ada wacana insentif bagi perusahaan yang mampu menekan penggunaan energi dengan signifikan.
Hal ini juga sejalan dengan komitmen Indonesia dalam upaya mengurangi emisi karbon. BUMN diharapkan menjadi pionir dalam penerapan kebijakan ramah lingkungan dan efisiensi energi. Efisiensi penerangan hanyalah bagian kecil dari usaha yang lebih luas.
Pengaruh pada Kinerja Jangka Panjang
Pahala meyakini bahwa langkah ini akan berdampak positif pada kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Dengan biaya operasional yang lebih rendah, BUMN dapat lebih fokus pada pengembangan bisnis dan inovasi. Peningkatan daya saing di pasar global juga menjadi salah satu tujuan jangka panjang yang ingin dicapai.
Pergerakan ini diharapkan dapat diikuti oleh para pemangku kepentingan lainnya. Dari pihak swasta hingga masyarakat luas, efisiensi energi seharusnya menjadi gerakan bersama. “Efisiensi adalah kunci masa depan, dan kita semua punya peran dalam hal ini,” tutup Pahala.