Jakarta, Garudatimes.com – Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), Sofyano Zakaria, menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur energi seperti terminal LPG adalah langkah strategis yang berperan penting dalam memperkuat ketahanan energi nasional.
Sofyano menilai proyek pembangunan objek vital nasional (obvitnas) yang tengah berlangsung di berbagai daerah, termasuk Terminal LPG Tuban di Jawa Timur, perlu mendapat dukungan penuh. “Terlebih lagi, kebutuhan LPG di Indonesia terus meningkat,” ujar Sofyano yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pengamat Energi Indonesia (APEI), Jumat di Jakarta.
Menurut data yang ada, kebutuhan LPG nasional telah mencapai sekitar 7 juta metrik ton per tahun, dengan mayoritas konsumsi berasal dari sektor rumah tangga dan industri.
Sofyano menjelaskan bahwa pembangunan terminal LPG memiliki karakteristik berbeda dibandingkan dengan proyek obvitnas lainnya, mengingat LPG merupakan gas yang memerlukan penanganan khusus demi keamanan. Selain memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), proyek ini juga harus mempertimbangkan aspek asset integrity untuk menjamin keamanan dan keberlanjutan operasi terminal dalam mendukung ketahanan energi nasional.
“Pembangunan Terminal LPG Tuban yang dikelola oleh anak perusahaan Pertamina harus kita dukung penuh agar tidak mengalami kendala,” tegasnya.
Sebelumnya, PT Pertamina Energy Terminal (PET) mengonfirmasi bahwa proyek pembangunan Terminal LPG di Tuban telah memenuhi TKDN sebesar 33,23 persen, melampaui batas minimum yang ditetapkan pemerintah sebesar 30 persen. Terminal ini direncanakan menjadi hub utama distribusi LPG untuk kawasan timur Indonesia, dengan kapasitas distribusi hingga 40 persen dari kebutuhan nasional, memastikan ketersediaan LPG yang terjangkau bagi masyarakat.