Dayeuhkolot Diterjang Banjir
Dayeuhkolot, yang dikenal sebagai salah satu daerah langganan banjir di Kabupaten Bandung, kembali terendam air. Curah hujan tinggi yang turun selama beberapa hari belakangan menjadi penyebab utama. Ketinggian air mencapai 50-80 cm, menenggelamkan jalan dan permukiman warga. Keadaan ini memaksa warga mencari alternatif untuk tetap beraktivitas.
Perahu Menjadi Solusi Transportasi
Di tengah derasnya arus banjir, ide kreatif muncul dari warga setempat. Beberapa penduduk lokal memanfaatkan perahu sebagai moda transportasi darurat. Upaya ini tidak hanya membantu warga sekitar, tetapi juga menjadi sumber penghasilan bagi mereka yang mengoperasikan perahu.
Yusuf, salah satu pengemudi perahu di Dayeuhkolot, mengaku memulai bisnis ini sejak seminggu terakhir. “Setiap hari, banyak warga yang perlu menyeberang. Dengan perahu, kami bisa membantu mereka,” katanya. Yusuf memungut tarif sekitar Rp10.000-Rp20.000 per orang, tergantung jarak yang ditempuh.
Penyeberangan Alternatif untuk Pekerja
Bagi pekerja yang tidak bisa absen, ojek perahu memberikan solusi transportasi yang cepat dan aman. Banyak dari mereka yang bekerja di kawasan industri di sekitar Bandung. Mereka harus melewati banjir untuk sampai ke lokasi kerja. Ojek perahu jadi pilihan yang lebih efektif dibandingkan berjalan kaki menerobos banjir.
Susi, seorang pekerja pabrik, mengungkapkan rasa syukurnya atas keberadaan ojek perahu. “Tanpa perahu, saya bisa terlambat kerja atau malah tidak masuk. Ini sangat membantu,” ujarnya sambil duduk di salah satu perahu ketika akan menyeberang.
Keamanan dan Kelancaran Diutamakan
Meskipun insiatif ini membantu banyak orang, keselamatan tetap menjadi fokus utama para pengemudi perahu. Yusuf menyebutkan bahwa setiap perahu dilengkapi dengan pelampung sebagai alat pengaman. Selain itu, para pengemudi dituntut untuk selalu waspada terhadap arus air yang deras.
Di Posko Darurat Banjir Dayeuhkolot, petugas gabungan dari BPBD, TNI, dan Polri tak henti-hentinya mengingatkan warga agar tetap waspada. Mereka juga berkoordinasi untuk menawarkan bantuan evakuasi bagi warga yang rumahnya terendam parah.
Respons Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Bandung mengatakan telah melakukan berbagai upaya untuk menangani banjir yang terjadi. Walikota Bandung, Reni Sumarni, mengungkapkan bahwa mereka telah menyiapkan sejumlah langkah jangka pendek dan jangka panjang. Selain memberikan bantuan kebutuhan pokok, mereka juga merencanakan proyek infrastruktur untuk pencegahan banjir di masa mendatang.
Reni menambahkan, “Kami terus berupaya agar dampak banjir tidak semakin parah. Koordinasi dengan instansi terkait intens dilakukan agar penanganan bisa maksimal.”
Harapan Warga untuk Penyelesaian
Meski banjir Dayeuhkolot bukan hal baru, warga tetap mengharapkan ada solusi yang lebih baik dari pemerintah. Zainal, salah satu tokoh masyarakat, berharap ada perhatian lebih untuk mengatasi masalah ini secara menyeluruh. “Kami ingin bisa hidup tenang, tanpa khawatir banjir setiap tahunnya,” katanya dengan penuh harap.
Musibah banjir di Dayeuhkolot ini kembali menguji ketahanan warga dan juga kemampuan pemerintah dalam merespons bencana alam. Dengan kerjasama dan inovasi dari warga, seperti ojek perahu, sedikit banyak memberikan solusi sementara yang dibutuhkan. Tentunya, langkah solusi jangka panjang tetap dinantikan agar warga bisa bebas dari kekhawatiran banjir berkepanjangan.